Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Lantai 48

  Lantai 48 Saya cukup ketat untuk uang tunai, dan ya, sedikit mabuk juga. Saya memasuki gedung hotel tua itu dengan bertaruh dengan teman saya Tommy, untuk sejumlah uang yang saya malu untuk mengatakannya. Ceritanya, pada tahun 1958, pemilik hotel, yang bekerja hari demi hari, dan bahkan tinggal di sana juga, menjadi benar-benar gila percaya dia terjebak dalam semacam putaran waktu. Dia rupanya hilang selama 13 bulan, kemudian tubuhnya yang hancur ditemukan di gang samping hotel, setelah mungkin menyelam keluar dari jendela tangga lantai 26. Wajahnya cukup cacat dari luka-luka itu, tetapi foto-foto para pemeriksa mayat menunjukkan senyumnya yang membentang di wajahnya, memberikan semua mimpi buruk detektif. Sejak kematiannya, ada banyak sekali kisah penampakan hantu, kejadian poltergeist dan bahkan melaporkan bahwa beberapa orang hilang setelah tinggal di kamar eksekutifnya di lantai 49. Itu menjadi semacam legenda urban, bahkan menarik pelanggan, sampai akhirnya menutup dan menutup p

Lorong Menyeramkan

  Hai aku Aloda, aku tinggal di sebuah desa Sumber Air, apakah kalian tau mengapa dinamakan desa Sumber Air? karena pada waktu itu ditemukan sumber mata air yang begitu jernih dan bersih. Karena itulah desa ini dinamakan desa Sumber Air. Aku disini ingin menceritakan sebuah pengalaman terburukku selama aku menempati rumah ini. Waktu itu aku baru saja pulang dari les pada jam 21.00. Orangtuaku mewajibkanku untuk les agar nilaiku semakin bagus dan aku setuju dengan keputusan orangtuaku. Pelajaran yang tidak aku mengerti bisa aku tanyakan kembali saat les. Sebelum memasuki rumah aku harus melewati lorong yang panjang dulu saat itu. Aku berjalan dengan cepat agar segera sampai di rumah karena aku termasuk orang yang takut dengan hal ghaib. Namun pada saat aku sedang berjalan aku merasa ada yang mengikutiku dibelakangku, spontan aku melihat kearah belakang dan tidak ada siapa siapa. Aku lanjut berjalan kembali semakin cepat dan aku memutuskan untuk berlari. Detak jantungku berdebar tidak be

Bus Hantu Sumber Kencono

Bus ini memang cukup terkenal di kalangan masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah bagian Timur. Armada bus ini terkenal karena kebiasaan ugal-ugalannya. Selain itu, angka kecelakaannya juga termasuk tinggi. Tak heran nama Sumber Kencono ini sering dipelesetkan oleh masyarakat menjadi “Sumber Bencono” alias “sumber bencana”. Bahkan, suatu ketika bus ini pernah dibakar di Ngawi oleh massa karena menabrak pengendara sepeda motor hingga tewas. Mungkin karena ingin mengubah image, nama armada ini akhirnya diganti menjadi seperti itu (Sumber Selamat). ini ada salah satu kisah nyata cerita mistis yang anda boleh percaya boleh tidak.. Dingin, aku merapatkan jaketku. Entah sudah berapa batang rokok yang kuhabiskan menunggu bis sialan ini. Kulihat jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 12 malam. Mataku sampai bosan melihat ke arah jembatan layang Janti. Sudah hampir dua jam aku menunggu di sini, bener-bener brengsek, tak satupun bis yang mau berhenti. Mana sendirian pula, jadi agak-agak merinding

Mister Pasar Malam

  Dari sekian banyak pengalaman mistis, yang saya tulis kali ini adalah pengalaman mistis sekitar 3 tahun yang lalu saat berwisata bersama seorang teman dari Purwodad, Grobogan, Jawa Tengah. Ketika kami meninggalkan Ciam, Jawa Barat, saya juga singgah di rumah teman saya di Purwodadi untuk beristirahat sebelum kembali ke Tuban, Jawa Timur.  Keesokan harinya, setelah Asar naik motor itu, dia mengajak saya ke Bledug Kuwu  untuk berfoto di tempat wisata  dan sekedar menikmati es kelapa muda yang memang banyak dijual di sana. Senang sekali melihat pemandangan batuk-batuk bumi, agar tidak terasa hari sudah menjelang magrib.  Baru setelah matahari terbenam saya memulai perjalanan kembali ke Tuban, yang bisa memakan waktu 3 –  4 jam, karena jalan alternatif Cepu-Semarang  rusak parah saat itu. Sebenarnya, saya sudah merasakan sesuatu yang lain ketika saya akan memulai perjalanan pulang ini. Dari saat saya meluncur dari Bledug Kuwu, saat sepeda motor yang saya tumpangi memasuki kawasan Kradena

Rasuk di rumah ayah

  Pengalaman yang ingin saya ceritakan ini berlaku kira-kira 10 tahun  yang lalu. Pada waktu itu saya baru berumur 11 tahun. Kami sekeluarga tinggal di Johor di sebuah rumah teres dua tingkat. Rumah itu telah  dibeli oleh ayah. Pada mulanya, rumah yang kami diami itu sememangnya agak keras, mungkin kerana rumah itu sudah lama dibiarkan kosong. Macam-macam perkara yang sering terjadi dalam rumah yang kami diami itu. Walaupun saya baru berumur 11 tahun, tetapi setiap kejadian aneh yang berlaku, saya pasti akan mengingatinya. Kejadian aneh yang saya katakan antaranya dialami oleh adik saya yang berumur lima tahun. Pada waktu itu, dia ingin ke tingkat atas di biliknya selepas dia mandi. Tiba-tiba, dia menjerit dan turun ke bawah sehingga dia terjatuh dari tangga rumah kami. Ketika itu ibu dan bapa saya sedang bekerja, nenek yang melihat adik dalam ketakutan segera bertanya, "Kenapa adik menjerit tadi? Turun tangga pun sampai terjatuh?" lalu adik menjawab, "Nek, adik nampak h